LIVE
3,605 sedang menonton

Liga Korea Izinkan Kiper Asing Mulai Musim 2025-2026

Liga Korea Izinkan Kiper Asing Mulai Musim 2025-2026. DaunNews
Liga Korea Izinkan Kiper Asing Mulai Musim 2025-2026. DaunNews

Liga Korea Cabut Larangan Kiper Asing Setelah 26 Tahun: Aturan Baru dan Reformasi Musim 2025-2026

Daun News – Olahraga

Sebuah perubahan besar terjadi dalam dunia sepak bola Asia. Liga Korea resmi mencabut larangan penggunaan kiper asing, yang telah diberlakukan selama 26 tahun terakhir sejak musim 1999. Kebijakan bersejarah ini menandai titik balik penting dalam sejarah sepak bola Korea Selatan dan akan mulai berlaku pada musim kompetisi 2025–2026.

Keputusan ini diumumkan oleh Dewan Direksi Liga Korea dan sekaligus dibarengi dengan beberapa perubahan regulasi signifikan, termasuk penghapusan kuota pemain asing berdasarkan asal negara, serta perluasan cakupan penghargaan pemain muda terbaik di liga.


Sejarah Larangan Kiper Asing di Liga Korea

Larangan penggunaan kiper asing pertama kali diterapkan pada akhir 1990-an, tepatnya setelah musim 1999. Alasan utamanya adalah melindungi perkembangan penjaga gawang lokal Korea Selatan, yang dinilai kesulitan bersaing ketika klub-klub top mulai mendatangkan kiper-kiper asing berkualitas dari Eropa dan Amerika Latin.

Situasi di Era 90-an

Menurut laporan dari Wikitree, pada pertengahan 1990-an, ketika jumlah klub di Liga Korea hanya 8 tim, beberapa klub elite menurunkan kiper asing sebagai pilihan utama. Ini membuat banyak kiper lokal tersingkir ke bangku cadangan dan menghambat perkembangan mereka.

Mulai Dilonggarkan dan Akhirnya Dilarang

Kebijakan mulai diperlonggar pada 1996, sebelum akhirnya dilarang total sejak musim 1999. Selama lebih dari dua dekade, klub tidak boleh memainkan penjaga gawang non-Korea di pertandingan liga resmi.


Alasan Dicabutnya Larangan pada 2025

Dalam rilis resminya, Dewan Direksi Liga Korea menyampaikan bahwa harga kiper lokal yang semakin mahal menjadi salah satu faktor utama pencabutan aturan ini. Klub kesulitan mencari kiper berkualitas dengan harga terjangkau, sehingga keterbukaan terhadap opsi asing dinilai sebagai solusi yang adil dan seimbang.

“Dewan direksi juga dilaporkan menilai bahwa walaupun kiper asing kembali ke Liga Korea, kiper domestik akan tetap mengamankan kesempatan bermain yang cukup,” tulis laporan Wikitree, dikutip Jumat (20/6/2025).

Selain itu, pembukaan peluang untuk penjaga gawang asing juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kompetisi dan menciptakan dinamika baru di sektor pertahanan klub-klub Korea Selatan.


Dampak Potensial Bagi Kiper Lokal

Meski aturan ini membuka jalan bagi kiper asing untuk masuk, federasi tetap yakin bahwa kiper lokal tidak akan kehilangan panggung. Sebagian besar klub tetap memiliki misi untuk mengembangkan bakat dalam negeri, terutama karena beberapa posisi pemain domestik masih diwajibkan dalam peraturan starting XI.

Namun, persaingan tentu akan meningkat. Hal ini justru dianggap sehat dan mendorong kiper lokal untuk berlatih lebih keras agar tidak kalah bersaing dengan penjaga gawang asing yang lebih berpengalaman.


Perubahan Aturan Lain: Kuota Pemain Asing Dihapus

Selain larangan kiper asing, perubahan besar juga diterapkan pada kuota pemain asing. Untuk musim 2025–2026 dan seterusnya, kuota pemain Asia dan AFC (Asian Football Confederation) dihapuskan.

Dengan demikian, tidak ada lagi pembatasan asal negara pemain asing, yang sebelumnya harus mengikuti struktur 3+1+1 (tiga non-Asia, satu Asia, satu ASEAN). Klub kini dapat merekrut pemain dari mana saja tanpa memperhatikan regional atau konfederasi.

Langkah ini diyakini akan menarik lebih banyak bakat dunia ke Liga Korea, sekaligus meningkatkan eksposur liga secara global.


Penghargaan Pemain Muda Terbaik Kini Terbuka

Federasi Sepak Bola Korea juga mengumumkan bahwa penghargaan untuk pemain muda terbaik tidak lagi terbatas pada pemain Timnas Korea Selatan U-23.

Mulai musim depan, semua pemain U-23 yang terdaftar secara resmi di Liga Korea berhak menerima penghargaan ini, baik pemain lokal maupun asing.

Tujuan kebijakan ini adalah untuk:

  1. Mendorong pengembangan talenta muda lintas negara

  2. Memberikan apresiasi adil kepada pemain muda terbaik tanpa diskriminasi kewarganegaraan

  3. Meningkatkan daya saing dan motivasi generasi muda pemain profesional


Perubahan di Liga Kasta Kedua: K-League 2

Tidak hanya terjadi di kasta tertinggi, K-League 2 (divisi kedua Liga Korea) juga akan mengikuti beberapa reformasi penting. Mulai musim depan, klub-klub K-League 2 dapat mendaftarkan hingga 20 pemain aktif, mengikuti aturan yang sudah diterapkan lebih dulu di K-League 1.

Langkah ini bertujuan untuk:

  • Menyeragamkan standar profesionalisme di seluruh kasta

  • Menjamin rotasi pemain yang lebih fleksibel

  • Memberikan peluang bermain lebih besar bagi pemain muda


Reaksi Klub dan Pelatih

Beberapa klub menyambut baik keputusan ini. Pelatih dari salah satu klub top K-League, yang identitasnya tidak disebutkan, mengatakan:

“Kami sangat antusias menyambut musim baru dengan peluang yang lebih luas. Kehadiran kiper asing bisa meningkatkan kompetisi dalam tim.”

Manajer lainnya menambahkan:

“Selama ini kami kesulitan mencari kiper lokal berkualitas dengan harga masuk akal. Sekarang kami punya opsi baru dari luar negeri.”

Namun, ada juga pelatih yang menekankan pentingnya tetap memprioritaskan pengembangan kiper lokal melalui akademi.


Bagaimana Klub akan Beradaptasi?

Berbagai klub kemungkinan akan segera memburu penjaga gawang asing berkualitas untuk memperkuat skuad mereka jelang musim 2025–2026. Negara-negara dengan reputasi kuat di posisi penjaga gawang seperti Brasil, Argentina, Spanyol, dan Jerman kemungkinan akan menjadi sumber utama.

Di sisi lain, kiper asing yang pernah bermain di liga Asia seperti J1 League (Jepang) atau Liga Arab Saudi juga menjadi incaran karena sudah memahami budaya dan intensitas sepak bola Asia.


Apa Implikasi untuk Liga Secara Keseluruhan?

Berikut adalah beberapa prediksi dampak dari kebijakan baru Liga Korea:

  1. Kualitas Pertandingan Meningkat
    Persaingan makin tajam di posisi penjaga gawang, menciptakan pertahanan lebih kuat dan pertandingan lebih menarik.

  2. Transfer Pemain Lebih Dinamis
    Penghapusan kuota AFC akan membuka pintu untuk pemain dari Eropa, Amerika Latin, dan Afrika.

  3. Peningkatan Citra Liga Secara Global
    Dengan lebih banyak talenta internasional, eksposur media dan komersialisasi liga akan meningkat.

  4. Tantangan Baru bagi Pemain Lokal
    Akan ada tantangan bagi pemain lokal, terutama kiper, tapi juga peluang untuk berkembang lebih kompetitif.


Penutup: Era Baru Sepak Bola Korea Dimulai

Pencabutan larangan kiper asing setelah 26 tahun merupakan sinyal bahwa Liga Korea siap memasuki era sepak bola modern yang lebih terbuka dan kompetitif. Kombinasi antara perubahan regulasi dan semangat inovatif federasi sepak bola Korea membuat musim 2025–2026 menjadi musim paling dinantikan dalam dua dekade terakhir.

Langkah ini diyakini akan mengubah wajah sepak bola Korea, menciptakan liga yang lebih menarik, berdaya saing tinggi, dan mampu bersaing dengan liga-liga top Asia maupun dunia.

Mari kita nantikan kiprah para kiper asing pertama yang akan mewarnai kompetisi K-League 2025–2026. Apakah mereka akan menjadi kunci sukses klub? Atau justru memicu kebangkitan kiper-kiper lokal untuk membuktikan kualitas mereka?

Waktu yang akan menjawab.


Signature:
Artikel ini disusun eksklusif oleh Daun News, bagian dari jaringan berita Daungroup yang menyajikan informasi olahraga internasional terpercaya dan terkini untuk masyarakat Indonesia.


Ditulis oleh Tim Redaksi
© 2025 DaunNews - Menyajikan Fakta, Bukan Sekadar Berita

Posting Komentar

0 Komentar